6 Satria Mage Mobile Legends Terfavorit Di Season 6

Baru beberapa hari sesudah pergantian season, susunan satria di tim-tim profesional juga ikut berubah mirip menggantikan marksman dengan mage. Yuk cek 6 satria mage Mobile Legends terfavorit di season 6 ini!

[duniaku_baca_juga]

Jika kalian melihat susunan tim profesional akhir-selesai ini, pada umumnya mereka tidak menggunakan jagoan marksman sama sekali. Mereka lebih menentukan untuk memakai 2 assassin atau 2 mage di dalam tim mereka. Siapa saja sih pahlawan mage Mobile Legends yang paling kerap digunakan di season modern ini?

[page_break no="6" title="Aurora"]

Hero mage yang satu ini sangat memiliki kegunaan untuk men-support timnya dalam war alasannya mampu membekukan lawannya. Pada season 5 yang lalu, Aurora merupakan mage yang dapat dibilang paling disukai dan paling sering digunakan dalam pertandingan.

Sayangnya, pada season baru ini popularitasnya menurut alasannya adalah munculnya pendekar-pendekar mage lainnya yang mempunyai damage lebih besar lengan berkuasa.

[page_break no="5" title="Odette"]

Odette merupakan mage modern yang dikeluarkan oleh Mobile Legends sehingga hero yang satu ini masih overpowered sekali. Tidak jarang orang-orang menggunakannya di Ranked Mode sebab skill ultimatenya memiliki jangkauan area yang luas dan damage yang cukup tinggi.

Sayangnya, skill ultimate tersebut mengkonsumsi waktu beberapa detik sehingga Odette harus membisu di daerah selama menggunakannya. Oleh sebab itu, Odette memerlukan dukungan dari anggota tim yang lain untuk melindunginya biar tidak mati ketika mengeluarkan skill tersebut.

[page_break no="4" title="Gord"]

Mage yang satu ini jarang sekali dipakai di season 5 yang kemudian. Kebalikan dari Aurora, Gord malah makin sering dipakai di season modern ini. Alasannya adalah dia memiliki skill yang cukup mengesalkan bagi lawan alasannya selain mampu stun, damage yang diciptakan oleh kedua skill lainnya cukup menyakitkan.

Kekurangan dari Gord (dan juga pada umumnya jagoan mage lainnya) yakni ia berlangsung sangat lambat. Oleh karena itu, anggota tim yang lain mesti melindungi Gord ketika ingin mundur dari pertempuran.

[duniaku_adsense]

Bagaimana pendapat kalian tentang ketiga satria mage di atas? Yuk kita intip 3 satria mage Mobile Legends lainnya yang paling sering digunakan di season 6 ini!

[page_break no="3" title="Harley"]

Meskipun gres saja di-nerf sebelum perubahan season yang kemudian, Harley masih masuk ke dalam 3 hero mage terfavorit di season ini alasannya kelincahannya serta damage yang ditimbulkannya. Ia juga masuk ke dalam daftar satria yang paling sukar untuk dibunuh di Mobile Legends.

Sayangnya, jagoan yang satu ini kadang kala di-banned dalam pertarungan Ranked Mode di tier Epic ke atas sehingga tidak banyak yang menggunakannya dalam pertarungan.

[page_break no="2" title="Cyclops"]

Mage Mobile Legends yang satu ini kembali menjadi terkenal di season 6 ini sebab ia dan Harley dapat dipakai untuk menggantikan hero marksman. Selain itu, Cyclops juga memiliki tingkat kelincahan yang cukup tinggi sehingga memudahkannya untuk melarikan diri dari musuh.

Tidak cuma itu, skill ultimate Cyclops dapat dipakai untuk mengunci musuh semoga tidak kabur dan ini sangat memiliki kegunaan di peperangan. Hampir di setiap pertarungan Ranked Mode, para pemain berebut untuk memakai pahlawan yang satu ini.

[page_break no="1" title="Kagura"]

Setelah usang jarang ada orang yang menggunakannya, mage Mobile Legends yang satu ini akibatnya kembali ramai dipakai orang-orang karena baru saja diperkuat. Damage yang ditimbulkan dari skill ultimate Kagura menjadi sungguh tinggi dengan kemampuannya untuk menawarkan efek slow ke lawan.

Meskipun demikian, tingkat kesusahan dari Kagura sungguh tinggi. Oleh sebab itu jika kalian ingin menggunakannya di Ranked Mode, ada baiknya kalian berlatih apalagi dahulu.

[read_more id="333995"]

Bagaimana usulan kalian tentang 6 satria mage Mobile Legends terfavorit di season 6 ini? Apakah kalian juga mage player? Jangan lupa menunjukkan pertimbangan kalian di kolom komentar ya!

_{Diedit oleh Doni Jaelani}